Senin, 28 November 2011

Meditasi Bisa Menghilangkan Stres

Meditasi merupakan praktik relaksasi yang melibatkan pengosongan pikiran dari semua hal yang menarik, membebani, maupun mencemaskan dalam hidup kita sehari-hari. Sebuah riset terbaru menunjukkan, meditasi mindfulness (meditasi kesadaran) mempunyai efektivitas dalam memerangi stres dan meningkatkan kualitas hidup. Penelitian ini telah dipublikasikan dalam edisi terbaru  jurnal Perspectives on Psychological Science.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Britta Holzel, psikolog dari Massachusetts General Hospital, meditasi mindfulness  memiliki manfaat untuk kesehatan dan kinerja, termasuk peningkatan fungsi kekebalan tubuh, menurunkan tekanan darah, dan meningkatkan fungsi kognitif.
Untuk memahami mekanisme dari kesadaran, Holzel dan rekan menemukan bahwa apa yang dianggap sebagai kesadaran adalah praktik multi-faceted mental yang meliputi beberapa mekanisme bukannya kemampuan tunggal.
Para penulis studi secara khusus mengidentifikasi empat komponen kunci dari kesadaran yang menjelaskan efek : pengaturan perhatian, kesadaran tubuh, pengaturan emosi, dan kesadaran diri. Hasilnya, komponen tersebut secara bersama-sama ternyata mampu membantu mengatasi masalah gangguan mental dan psikologis akibat stres.
Holzel mengatakan, meskipun komponen ini secara teoreti

Penyebab Perokok Tak Nafsu Makan

Tahukah Anda, selain mengotori paru-parunya dengan zat-zat kimia yang berasal dari asap rokok, sebenarnya para perokok juga membuat tubuhnya kekurangan oksigen. Istilah medis untuk kekurangan oksigen ini adalah hipoksia. Dalam jangka panjang, hipoksia bisa merusak organ-organ tubuh. "Udara yang kita hirup seharusnya adalah udara yang segar. Tetapi saat kita merokok, udara di sekitar jadi tidak seimbang karena lebih banyak karbonnya (CO). Akibatnya oksigen yang dihirup sedikit," kata DR. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD, dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/RSCM Jakarta.
Kondisi tersebut menurut Ari, banyak tidak disadari oleh perokok. Hipoksia juga dapat memengaruhi nafsu makan sehingga berat badan akan sulit bertambah.
"Saat kekurangan oksigen, tubuh melakukan adaptasi dengan menginduksi faktor molekuler penting, yakni Hypoxia Inducible Factor-1a (HIF-a). Molekul ini ikut berpengaruh pada gen lapar, yakni leptin. Sehingga nafsu makan berkurang," katanya saat ditemui seusai sidang disertasinya di FKUI, Jumat (15/7/2011).
Selain karena merokok, hipoksia juga bisa dialami orang yang berada di dataran tinggi atau menderita penyakit kronik.
Sebuah penelitian lain yang dilakukan ilmuan dari Universitas Yale, AS, menemukan, nikotin mengaktifkan sel otak tertentu sehingga nafsu makan berkurang.

Makanan Yang Membantu Anda Berhenti Merokok

Merokok adalah salah satu kebiasaan tidak sehat yang sayangnya masih dilakukan banyak orang. Banyak cara untuk menyingkirkan kecanduan nikotin, seperti mengunyah permen karet khusus, mengonsumsi pil atau obat, olahraga, meditasi, aktif dalam beberapa kegiatan, hingga membuat beberapa perubahan substansial dalam gaya hidup. Namun, tidak banyak orang yang sadar tentang fakta bahwa apa yang kita makan dan minum sebenarnya dapat membantu meningkatkan atau memperburuk rasa rokok.
Menurut para ahli dari Duke University, makanan dan minuman seperti daging dan minuman berkafein membuat merokok lebih berselera. Namun, produk susu dan sayuran segar justru membuat rokok terasa lebih buruk. Sekarang, mari kita lihat lima makanan dan minuman yang dapat membantu kita berhenti merokok.
1. Susu dan produk susu lainnya
Banyak perokok mengatakan, setelah minum segelas susu, merokok tidak membawa rasa dan kepuasan yang diharapkan. Susu membuat rasa rokok menjadi sangat pahit dan tidak menyenangkan. Cara ini dapat membantu mengurangi ketagihan dan membantu menyingkirkan kecanduan nikotin.
2. Jus jeruk
Jika Anda ingin cepat berhenti merokok, cobalah lebih banyak mengonsumsi jus jeruk. Pasalnya, ketika seseorang merokok secara teratur, mereka akan kehilangan banyak vitamin C, dan tubuh mereka akan digunakan untuk bertukar dengan beberapa elemen yang tidak alami dari nikotin. Beberapa buah-buahan seperti jeruk, lemon, kismis hitam, dan buah delima merupakan makanan terbaik bagi mereka yang mencoba untuk menyingkirkan ketergantungan nikotin.
3. Seledri
Seledri, bersama dengan sayuran lain seperti zukini, kacang-kacangan, dan mentimun juga memengaruhi rasa rokok. Bahkan, ilmuwan menilai, banyak mengonsumsi jenis makan tersebut dapat mengurangi ketergantungan nikotin (asalkan tidak mengonsumsi alkohol). Ini juga sekaligus menjawab mengapa mengudap batang seledri dapat membantu mengurangi keinginan ngemil. Namun, Anda tidak perlu khawatir jika tidak suka seledri karena seledri bisa digantikan dengan wortel.
Namun perlu diingat, makan banyak sayuran manis tidak terlalu baik karena jumlah glukosa yang berlebihan akan mengaktifkan area otak yang bertanggung jawab terkait kesenangan dan kepuasan. Dengan demikian, glukosa dapat merangsang nafsu.
4. Brokoli
Brokoli adalah jenis sayuran hijau yang sangat bermanfaat untuk semua orang karena memiliki berbagai macam sifat terapeutik. Secara khusus, hal ini membantu untuk menurunkan risiko penyakit paru-paru, termasuk kanker paru-paru. Brokoli mengandung sulforaphane, zat yang meningkatkan aktivitas gen NRF2 dan melindungi paru dari kerusakan akibat toksin dari nikotin. Sayangnya, studi menemukan bukti bahwa sifat terapeutik pada brokoli tidak bekerja untuk perokok karena nikotin membunuh aktivitas sulforaphane.
5. Anggur merah (red wine)
Segelas anggur merah sehari menurunkan risiko kanker paru-paru baik pada perokok maupun nonperokok. Para peneliti dari South California menemukan, orang yang minum segelas anggur merah setiap hari memiliki kemungkinan 60 persen lebih rendah untuk menderita kanker paru-paru. Anggur merah memiliki flavonoid dan resveratrol, juga sangat berguna untuk jantung dan darah (karena mencegah terjadinya penggumpalan darah).
Namun, Anda juga harus berhati-hati dan jangan mengonsumsi banyak anggur merah karena situasi ini akan menghadapkan Anda pada dua masalah sekaligus, yakni kecanduan nikotin (rokok) dan alkohol.
Sumber :

10 Manfaat Teh Hijau

Ada beragam alasan mengapa teh hijau dijadikan sebagai salah satu minuman kesehatan oleh produsen minum ringan. Berikut 10 manfaat nyata dari teh hijau yang telah diteliti oleh para ahli, sehingga Anda patut untuk mengganti minuman bersoda dari daftar kesukaan Anda.

1. Teh hijau dapat membantu perlindungan terhadap kanker. Menurut U.S. National Cancer Institute, kandungan katekin dalam polifenol yang terdapat pada teh hijau memiliki peranan penting dalam pencegahan kanker.
Penelitian selanjutnya menyimpulkan bahwa oksidan tak aktif polifenol, mengurangi jumlah dan ukuran tumor, serta menghalangi pertumbuhan sel kanker. Penelitian serupa secara khusus juga telah dilakukan terhadap kanker kandung kemih, payudara, ovarium, esofagus (bagian dari alat pencernaan berupa saluran yang membawa makanan dari kerongkongan ke perut), paru-paru, pankreas, prostat, kulit dan perut.

2. Teh hijau dapat membantu mencegah aterosklerosis. Antioksidan dalam teh hijau juga dipercaya untuk mencegah penumpukkan lemak di dalam pembuluh darah dengan menekan proses oksidasi LDL (kolesterol jahat). Antioksidan ini juga mengurangi kemungkinan penggumpalan darah dan membantu arteri (pembuluh darah) menjadi rileks sehinga dapat melancarkan aliran darah.

3. Teh hijau dapat membantu menjaga kadar kolesterol baik. Penelitian menyatakan bahwa teh hijau menurunkan kolesterol secara keseluruhan dan meningkatkan HDL (kolesterol baik) pada hewan dan manusia. Polifenol dalam teh hijau membantu menghadang proses penyerapan usus dan melancarkan pengeluarannya dari dalam tubuh.

4. Teh hijau dapat membantu mengendalikan diabetes. Teh hijau telah digunakan secara tradisional untuk mengendalikan gula darah dalam tubuh. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh hijau dapat membantu pengaturan glukosa dalam tubuh.

5. Teh hijau dapat membantu melawan penyakit pada hati. Teh hijau sepertinya melindungi hati dari efek buruk senyawa beracun seperti alkohol.

6. Penurunan berat badan. Ekstrak teh hijau mampu meningkatkan metabolisme dan membantu membakar lemak. Beberapa peneliti menduga polifenol, khususnya katekin yang bertanggung jawab dalam proses pembakaran lemak.

7. Rileksasi. Minum secangkir teh hijau hangat dapat membantu menghasilkan perasaan rileks dan meningkatkan daya ingat karena kandungan asam amino L-teanin di dalamnya.

8. Teh hijau dapat membantu meningkatkan sistem daya tahan tubuh. Penelitian yang dilakukan The Brigham and Women’s Hospital menyebutkan bahwa kandungan teanin dalam teh hijau meningkatkan kapasitas sel Gamma Delta T untuk melawan penyakit dan membantu tubuh melawan infeksi.

9. Teh hijau membantu memperkuat sistem pencernaan dan pernafasan karena kandungan bioflavonoid.

10. Teh hijau merupakan anti bakterial dan membantu mencegah lubang di gigi.

Minum dua hingga tiga cangkir teh hijau sehari (mengandung 240 hingga 320 mg polifenol) sangat dianjurkan. Inilah cara terbaik mendapatkan antioksidan teh hijau dari bentuk alaminya.

Teh Hijau Cegah Kerontokan Rambut

Penggunaan produk perawatan rambut yang mengandung banyak bahan kimia bisa menyebabkan rambut menjadi kering, kusam, dan gampang patah. Untuk mengatasinya, sesekali manjakan rambut Anda dengan perawatan alami yang dibuat sendiri, salah satunya dengan teh hijau.
Selama ini manfaat teh hijau hanya diketahui untuk tubuh. Padahal, kandungan antioksidan dalam minuman ini juga baik untuk kesehatan rambut. Para ahli bahkan percaya teh hijau bisa mencegah kerontokan rambut. Apa saja manfaat dan zat berkhasiat dari teh hijau?
1. Melawan "Dihydrotestosterone" ( DHT )
Dihydrotestosterone adalah testosteron alami yang ditemukan pada pria dan wanita. Saat ini para ahli mengetahui bahwa penyebab rambut rontok adalah DHT. Kebotakan khas pria juga diduga disebabkan karena folikel rambut yang sensitif pada DHT. Karena itu, salah satu strategi mencegah kerontokan adalah menghadang DHT.
Teh hijau merupakan herbal pelawan DHT yang andal. Teh hijau diketahui akan meningkatkan kadar hormon seks pengikat globulin (SBGH) yang berinteraksi dengan testosteron sehingga mencegah pembentukan DHT.
2. Meningkatkan sirkulasi darah ke folikel rambut
Teh hijau mengandung polifenol katekin. Cukup banyak penelitian yang mengungkapkan molekul ini memiliki efek antikarsinogenik dan fungsi antibiotik. Penelitian pada tikus juga menunjukkan, katekin menyebabkan pembuluh darah berkontraksi lebih baik sehingga aliran darah ke sistem kardiovaskular dan pembuluh darah kecil menjadi lancar, termasuk ke bagian folikel rambut.
3. Merangsang pertumbuhan rambut
Komponen yang disebut epigallocatechin-3-gallate ( EGCG) adalah antioksidan yang paling kuat. Riset yang dilakuakan di Jepang dan Korea menunjukkan EGCH memiliki efek positif pada pertumbuhan rambut. Kabar gembiranya, teh hijau mengandung 10 persen EGCH sehingga sangat dianjurkan untuk merangsang pertumbuhan rambut.
4. Menghilangkan ketombe dan psoriasis
Berbagai penelitian menunjukkan, teh hijau efektif untuk menghilangkan ketombe dan penyakit kulit psoriasis dengan cara mengatasi iritasi di kulit kepala. Sampo yang berbahan dasar teh hijau sangat disarankan untuk rambut berketombe. Cara lain, setelah memakai shampo, bilaslah rambut dengan air teh hijau.
5. Menguatkan dan melembabkan
Manfaat lain dari teh hijau adalah menguatkan akar rambut karena teh hijau mengandung panthenol, vitamin C dan E. Vitamin E akan mengembalikan kemudaan rambut yang kering atau rusak. Sementara vitamin C membantu melindungi rambut dari bahaya sinar matahari. Pantenol dan provitamin akan membuat rambut lebih lembut dan mencegah patah. (M05-11)

5 Makanan Alami Penangkal Jerawat

Jerawat merupakan salah satu "musuh" yang mengganggu kemulusan kulit wajah. Ada beberapa faktor yang memicu timbulnya jerawat, antara lain gejolak hormon, stres, hingga kebersihan kulit. Makanan tertentu juga diduga menyebabkan jerawat. Tetapi, ada juga makanan yang bisa menjaga keindahan kulit sekaligus menaklukkan "si musuh" kulit ini.
1. Tiram, daging unggas, dan ikan
Tidak ada yang tahu persis mengapa makanan ini dianggap mampu mencegah jerawat. Tetapi para ahli mempercayai, asupan Zinc (seng) yang cukup dalam setiap menu makanan dapat membantu mengerem munculnya jerawat. Hal ini mungkin disebabkan karena sifat dari seng yang membantu mengendalikan pelepasan hormon. Selain itu, seng juga membantu tubuh menyerap vitamin A dan nutrisi lain yang penting bagi kesehatan kulit.

2. Salmon dan sumber omega-3
Beberapa dermatologis meyakini bahwa asam lemak omega-3 selain membantu mencegah peradangan dapat juga membantu mengontrol timbulnya jerawat. Agar mendapat hasil maksimal, setidaknya Anda harus makan dua porsi ikan yang kaya asam lemak omega 3 setiap minggu. Sumber terbaik omega 3 bisa didapat dari ikan salmon, sarden, dan mackerel, atau biji rami dan kenari.

3. Kentang, wortel, melon, atau paprika

Beta-karoten banyak ditemukan pada buah dan sayuran berwarna oranye dan kuning. Zat ini mempunyai fungsi untuk mengkonversi vitamin A di dalam tubuh dan nutrisi lain yang membantu meningkatkan selenium - senyawa yang baik untuk kulit.

4. Jeruk, tomat, atau kiwi
Makanan yang kaya vitamin C tidak memiliki fungsi sebagai penyembuh jerawat. Tetapi vitamin ini akan memperkuat dinding sel sekaligus membantu melindungi kulit Anda dari jaringan parut yang dapat menyebabkan noda. Selain itu kandungan bioflavonoid pada jeruk juga dapat bertindak sebagai anti peradangan alami yang dapat mempercepat proses penyembuhan.

5. Almond, telur, atau sayuran berdaun hijau
Antioksidan vitamin E membantu menyembuhkan kulit dari kerusakan dan jaringan parut akibat jerawat. Memang tidak mudah untuk mendapatkan banyak vitamin E dari diet rendah lemak. Tetapi minyak mentah nabati, kacang-kacangan, dan biji-bijian merupakan sumber terbaik dari antioksidan.

7 Alasan Sehat Minum Kopi

Siapa yang tidak suka minum kopi di pagi hari? Hampir semua orang begitu menggemari minuman ini karena dianggap memberikan tambahan energi dan menghilangkan rasa kantuk seketika. Selain itu, kopi juga dikenal sebagai minuman yang dapat mencegah Anda dari serangan berbagai macam penyakit.

Berikut ini tujuh alasan sehat mengapa minum kopi baik untuk kesehatan Anda, seperti dilansir dunia fitnes:

1. Mencegah diabetes


Jika Anda suka mengonsumsi kopi murni, Anda berpeluang hampir 60 persen menurunkan risiko penyakit diabetes tipe 2 daripada yang tidak minum kopi. Kandungan magnesium dan kromium yang terdapat pada kopi dapat membantu mengendalikan kadar gula darah.

2. Mencegah Kanker Kulit


Kesimpulan ini diperoleh para ilmuwan dari Universitas Rutgers, Amerika Serikat. Penelitian menunjukkan, kafein memiliki senyawa kimia yang bila diterapkan dalam kulit dapat menyerap radiasi ultraviolet. Ini upaya preventif atas perkembangan tumor.

3. Mencegah Stress

Aroma kopi dapat membuat tubuh Anda lebih segar. Saat Anda stres, aroma kopi juga membantu Anda meredakan stres dengan memicu aktivitas gen yang berfungsi melindungi sel-sel syaraf dari stress.

4. Mencegah Gigi Berlubang


Minum kopi ternyata dapat mencegah gigi berlubang. Menurut penelitian di Journal of Agricultural and Food Chemistry, senyawa yang terdapat pada kopi, trigonelline, memiliki sifat antibakteri yang dapat menjaga rongga mulut dari serangan kuman seperti streptococcus mutans, yang dapat menyerang enamel gigi.

5. Mencegah Parkinson


Orang dengan riwayat keluarga peminum kopi berpeluang kecil terkena penyakit neurologis, seperti parkinson. Kafein pada kopi ataupun teh berkafein, dapat bereaksi pada gen yang disebut GRIN2A untuk membantu menurunkan risiko parkinson.

6. Mencegah Penyakit Jantung


Peneliti Belanda menemukan orang yang minum kopi dua hingga empat cangkir sehari berhasil menurunkan risiko penyakit jantung mereka sebanyak 20 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi kopi. Antioksidan yang terdapat pada kopi memberikan perlindungan yang baik dari radikal bebas yang masuk dalam tubuh.

7. Mencegah Kanker Mulut Dan Tenggorokan


Sebuah penelitian di Italia menemukan kandungan kafein pada kopi mencegah munculnya kanker mulut dan tenggorokan. Mereka yang minum kopi sekitar empat cangkir atau lebih sehari mengurangi risiko kanker mulut tertentu dan tenggorokan hampir 40 persen.

Konsumsilah kopi Anda secara bijaksana. Minum kopi berlebihan dapat menyebabkan gangguan tidur, sakit perut atau jantung berdebar. Anda juga perlu membatasi minum kopi jika Anda dalam keadaan hamil atau mempunyai tekanan darah tinggi. Untuk keamanan, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum Anda minum kopi Anda. (DOR)

Jus Jeruk Pendamping Terbaik Makanan Berlemak

BILA Anda hendak makan steik, sop daging, atau burger, jangan lupa pesan jus jeruk sebagai minuman pendamping. Sebab, flavonoid dalam jus jeruk bisa menetralkan tekanan oksidatif dan inflamasi yang dihasilkan makanan berlemak dan tinggi karbohidrat. Serta membantu mencegah kerusakan pembuluh darah.

Radikal bebas memang dikenal menginduksi peradangan pada lapisan pembuluh darah dan berkontribusi terhadap risiko serangan jantung dan stroke. Dalam studi terbaru di Universitas Buffalo, New York, seorang ahli endokrin mengatakan efek potensial jus jeruk seperti yang disebutkan di atas mungkin berasal dari antioksidan naringenin flavonoid dan hesperidin.

"Data kami menunjukkan bahwa minum jus jeruk dengan makanan tinggi lemak dan karbohidrat dicegah peningkatan spesies oksigen reaktif dan agen inflamasi lainnya," kata UB Husam Ghanim, peneliti utama studi ini.

"Masalah peradangan setelah makan adalah penting karena glukosa dan trigliserida tinggi diketahui terkait dengan pengembangan peristiwa kardiovaskular." Jus jeruk juga mencegah peningkatan SOCS-3, mediator penting dari resistensi insulin, yang memberikan kontribusi untuk pengembangan diabetes tipe dua.

"Data ini menekankan bahwa makanan tinggi akan lemak dan karbohidrat akan mempercepat inflamasi," kata Paresh Dandona MD, profesor dari Diabetes-Endocrinology Center of Western New York.

"Selain itu, gen proinflamasi tertentu diaktifkan setelah asupan glukosa dan lemak serta karbohidrat tinggi. Perubahan ini diamati pada sel-sel mononuklear yang berpartisipasi dalam peradangan pembuluh darah dan resistensi insulin," katanya.(MI/****)

Wanita Cantik Bikin stres Pria

Dilaporkan The Psychological Science Magazine, studi ini dilakukan pada sekitar 100 orang responden pria. Mereka diminta menyelesaikan puzzle di sebuah ruangan bersama seorang wanita cantik dan seorang pria tampan.  Saat responden sedang berusaha menyelesaikan puzzle-nya, pria tampan meninggalkan responden berdua saja dengan wanita. Hasilnya, kebanyakan pria ternyata mengalami stres. Saat ditinggal sendirian bersama wanita cantik, para pria akan tampak merona atau pucat, bahkan kehilangan kemampuan berbicara.  Para peneliti juga menemukan kadar kortisol atau hormon stres pada responden meningkat. Ini membuktikan, para pria merasa tertekan saat berhadapan dengan wanita cantik. Kadar kortisol biasanya akan meningkat jika seorang pria merasa dirinya kurang menarik. (geniusbeauty/******)

Jumat, 18 November 2011

Mengamati Perbedaan Antara 2 Media Cetak dalam Mengulas Berita


HARIAN KOMPAS
Harga Tiket Batal Naik
Ferril Dennys | Hertanto Soebijoto | Sabtu, 19 November 2011 | 12:10 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Para pendukung Indonesia mendapatkan kabar bahagia jelang pertandingan semifinal cabang sepak bola SEA Games XXVI antara Timnas U-23 melawan Vietnam, Sabtu (19/11/2011) malam. INASOC, selaku penyelenggara SEA Games, membatalkan kenaikan harga tiket.
Sebelumnya, INASOC memutuskan menaikkan harga tiket dua kali lipat. Pada babak penyisihan, harga tiket termurah dipatok Rp 25.000. Kemudian harga tiket kategori empat tersebut naik menjadi Rp 50.000. Sementara harga tiket paling mahal VVIP Barat yang semula Rp 500.000 naik menjadi Rp 1 juta. Namun, INASOC membatalkan kenaikan harga tiket tersebut.
"Setelah dipertimbangkan kemarin, harga tiket kembali ke harga semula. Jadi tidak berubah. Harga tiket semifinal akan tetap sama seperti pada kualifikasi," kata Koordinator Ticketing, Agus Mauro, Sabtu (19/11/2011).
Harga tiket:
VVIP Barat Rp 500.000
VIP. Barat Rp 350.000
VIP Timur Rp 250.000
Kategori 1 Rp 150.000
Kategori 2 Rp 100.000
Kategori 3 Rp. 50.000
Kategori 4 Rp. 25.000
Sumber (http://bola.kompas.com/read/2011/11/19/12102134/Harga.Tiket.Batal.Naik)






HARIAN WARTA KOTA
Lawan Vietnam, Timnas Turun dengan Kekuatan Penuh
Jumat, 18 November 2011 | 19:00 WIB

Timnas Indonesia dipastikan turun dengan kekuatan penuh pada pertandingan semifinal SEA Games 2011 melawan Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta, Sabtu (19/11).
    
Asisten pelatih timnas Aji Santoso di Jakarta, Jumat mengatakan, semua pemain saat ini dalam kondisi fit, meski pada Kamis (17/11) baru saja turun saat kalah melawan Malayasia.
    
"Semuanya siap diturunkan, apalagi beberapa pemain dalam kondisi fit karena tidak diturunkan saat menghadapi Malaysia," katanya usai "pre match" pertandingan Indonesia-Vietnam di Hotel Sultan Jakarta.
    
Menurut dia, menghadapi Vietnam yang merupakan juara Grup B bukan perkara mudah. Vietnam yang juga runner up SEA Games 2009 itu juga memiliki kualitas pemain di atas rata-rata.
    
Kondisi itu, kata dia, jelas akan mempengaruhi jalannya pertandingan. Untuk itu setelah timnas U-23 mengalami kekalahan, pelatih Rahmad Darmawan langsung memberikan motivasi agar semua pemain cepat bangkit.
    
"Mental pemain sudah kembali seperti semula. Mereka semuanya telah menyatakan siap untuk diturunkan. Yang jelas pertandingan semifinal akan berbeda dengan pertandingan penyisihan," katanya menambahkan.
    
Indonesia selain dipastikan turun dengan kekuatan penuh juga akan bermain lebih tenang karena semua pemain yang sebelumnya menerima satu kartu kuning telah diputihkan.
    
Pada pertandingan penentuan untuk melangkah ke final kemungkinan besar formasi pemain yang akan diturunkan oleh pelatih Rahmad Darmawan adalah Kurnia Meiga di posisi penjaga gawang.
    
Untuk posisi pemain belakang kemungkinan besar akan menurunkan Hasim Kipuw, Gunawan Dwi Cahyo, Abdul Rahmad dan Diego Michiles. Di barisan gelandang menurunkan Oktovianus Maniani, Ramdani Lestaluhu, Egi Melgiansyah dan Ferdinan Sinaga.
    
Sedangkan untuk posisi lini depan kemungkinan besar tetap mengandalkan duet asal Papua yaitu Patrich Wanggai dan Titus Bonai. Duet ini selama babak penyisihan mampu menciptakan tujuh gol.
    
Selaku tuan rumah Indonesia juga diuntungkan dengan dukungan dari suporter. Pihak panitia dalam hal Inasoc telah mencetak lebih dari 60 ribu lembar tiket dengan berbagai kategori. (ant)

Hasil Pengamatan :
Dari hasil pengamatan saya terhadap 2 media cetak diatas terdapat beberapa perbedaan dalam mengulas berita, berikut letak perbedaan yang saya amati :\
Harian Kompas :
1.      Informasi penulisan beritanya sangat jelas. Siapa yang meliput dan menulis serta waktu yang tertera di dalam berita tersebut sehingga jelas kapan berita tersebuit dibuat.
2.      Penulisan beritanya rapi, penggunaan kalimat serta gaya bahasanya jelas dan formal.
3.      Penulisan berita serta informasi yang ditulis tidak berbelit-belit.
Harian Warta kota :
1.      Informasi beritanya jelas tetapi masih kurang dalam memberi informasi tentang siapa penulis berita tersebut dan waktunya.
2.      Penulisan beritanya rapi tetapi masih banyak kesalahan dalam menuliskan nama orang.
3.      Penulisan beritanya bagus tetapi gaya bahasa yang digunakan terlalu berbelit-belit.

Minggu, 13 November 2011

Ini 5 Tipe Pria Idaman Wanita

Pasti pernah terlintas di pikiran para pria tipe pria seperti apa yang menjadi dambaan wanita? Sebenarnya wanita tidak mengejar tipe pria muluk-muluk atau yang aneh-aneh. Setidaknya, ada lima kategori pria yang menjadi idaman wanita. Berikut ini gambarannya:

1. Mr. Charmer

Pria tipe ini selalu tampil dewasa, terlihat bahagia, dan tahu pasti apa yang diinginkannya. Ia juga sangat tahu bagaimana memperlakukan wanita dengan baik, sehingga membuat pasangannya merasa dicintai dan tak minder.

Pria semacam ini juga tahu sekali akan tanggung jawab dan tugasnya, tak akan tega membiarkan pasangannya kecewa atau menangis. Ia sosok yang perfeksionis. Untuk memenangkan hatinya, para wanita harus berusaha tampil maksimal, baik dalam sikap maupun penampilan.

2. Mr. Frankness

Setiap wanita pasti mendambakan pria yang jujur dan terbuka pada isi hatinya. Bukan sosok pasangan yang jaim, penuh kepalsuan, dan terlalu tertutup. Sifat itulah yang bisa ditemukan pada diri pria bertipe Frankness ini.

3. Mr. Geeky

Pria culun mungkin terkesan tidak menarik. Namun faktanya pria culun adalah tipe pria yang bisa dipercaya dan tidak bertingkah aneh-aneh. Selain itu, biasanya mereka mempunyai kelebihan tersendiri yang justru membuatnya menarik dan pantas dibanggakan pasangannya.

4. Mr. Platonic Guy

Pria ini sering juga dikenali sebagai Mr Cool. Ramah, punya banyak teman, menyenangkan, tapi tidak romantis adalah gambaran singkat tipe ini. Sekalipun wanita tergila-gila pada film Korea yang sarat adegan romantis, namun sebenarnya wanita tak terlalu kagum pada pria yang romantis.

Pria semacam ini tentu punya banyak cara dan strategi untuk merayu wanita. Lantas, bagaimana bila yang dirayu tak hanya seorang? Hmm mungkin lebih baik wanita mendambakan pria cool, namun ramah. Sekalipun tidak romantis, setidaknya tak harus dagdigdug setiap kali para pria itu keluar dengan teman-temannya.

5, Mr. Adventurer


Inilah tipe pria yang selalu menyenangkan dan tak akan pernah membosankan. Sebab, ia punya sisi liar dan suka berpetualang. Ia juga pribadi yang simpel, menerima pasangan apa adanya, dan tidak menuntut pasangannya untuk pandai berdandan.

Namun di balik segala kelebihannya itu, para wanita harus siap saat ia ingin menyendiri ke dalam hutan atau menjelajah tempat yang menurutnya menarik. Ingat, tipe adventurer bukanlah sosok yang suka dikekang dan dibatasi gerak geriknya.

Kira-kira, tipe Anda yang mana? ( http://www.metrotvnews.com/read/news/2011/11/09/71135/Ini-5-Tipe-Pria-Idaman-Wanita/11 )

Jumat, 11 November 2011

Jurnal Akuntansi

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Pada Tahun 2005-2007
Sony Abimanyu Tarigan
Fakultas Ekonomi Sumatera Utara

Hasan Sakti Siregar
Fakultas Ekonomi Sumatera Utara


ABSTRACT

The purpose of this research is to examine the effect of structure of asset, profitability, operating leverage, likuidity, and growth sales to capital structure company. This research can explain the decision making about the source of funds used by the manufacture companies listed in JSX for period 2005-2007. Those variabels are chosen in relation to the asumptions of pecking order theory and trade off theory. The data used are in form of financial ratios from 99 companies during 2005-2007. The statistical methods use in this research are simple regression  and multiple regressions. The result of this research shows that only structure of asset has insignificant effect to capital strucuture, whereas profitability, operating leverage, likuidity and growth sales have significant efect to capital structure.

Keywords: Capital Structure, Pecking Order Theory, Trade off Theory.

                                                                                                                                                                          I.   Pendahuluan

      Perkembangan kondisi perekonomian global yang semakin pesat merupakan suatu tantangan sekaligus peluang bagi perusahaan untuk selalu melakukan penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab tantangan dan peluang tersebut. Salah satu kebijakan tersebut berkaitan dengan masalah pendanaan. Pendanaan digunakan oleh perusahaan untuk membiayai kegiatan baik yang bersifat operasional maupun non operasional. Pemenuhan kebutuhan dana perusahaan dapat berasal dari dalam perusahaan (modal sendiri) maupun luar perusahaan (modal asing). Semakin besar pemenuhan pendanaan yang berasal dari internal perusahaan maka akan semakin mengurangi ketergantungan perusahaan dengan pihak luar. Hal tersebut sesuai dengan  keputusan pendanaan  pecking order theory yang menyatakan bahwa perusahaan cenderung memilih pendanaan yang berasal dari internal perusahaan bila dibandingkan dengan pendanaan dari luar perusahaan. Namun dengan semakin luasnya skala bisnis perusahaan mengakibatkan sumber pembiayaan internal sering kali tidak mencukupi, untuk itu perusahaan dituntut untuk mencari sumber pembiayaan lain selain yang berasal dari internal perusahaan. Menurut Wild, Subramanyam, dan Hasley (2005) perusahaan mempertimbangkan beberapa hal dalam mencari pasar keuangan, meliputi jumlah pendanaan yang diperlukan, sumber pendanaan, waktu pembayaran kembali, dan struktur perjanjian pendanaan. Pendanaan yang berasal dari eksternal perusahaan merupakan alternatif selain dari sumber pendanaan internal perusahaan. Pendanaan yang  berasal dari eksternal perusahaan dapat berupa hutang (debt financing) maupun berasal dari penerbitan saham (external equity financing).
      Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasi perusahaan dan juga terhadap resiko perusahaan itu sendiri. Sehingga keputusan pendanaan akan berpengaruh terhadap posisi finansial perusahaan yang berujung pada nilai perusahaan dimata investor maupun calon investor. Oleh karena itu manajemen perusahaan maupun kreditur  harus mengetahui faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah pendanaan tersebut. Dengan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan, maka dapat dijadikan sebagai alat evaluasi baik bagi pihak manajemen perusahaan maupun oleh investor dalam melakukan suatu keputusan bisnis.  
      Struktur modal merupakan suatu cerminan bagaimana kebijakan pendanaan perusahaan dibuat, hal ini dapat dilihat dari jenis sekuritas yang diterbitkan oleh perusahaan karena masalah struktur modal memiliki keterkaitan yang erat dengan kapitalisasi perusahaan. Kebijakan mengenai struktur modal berkaitan dengan trade off  antara resiko dengan tingkat pengembalian-penambahan hutang. Resiko yang semakin tinggi akibat membesarnya hutang akan cenderung untuk menurunkan harga sahamnya, sebaliknya meningkatnya tingkat pengembalian akan meningkatkan harga saham perusahaan. Struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang mengoptimalkan kesimbangan antara resiko dengan tingkat pengembalian sehingga dapat memaksimumkan harga saham perusahaan. Dengan mengetahui apa dan bagaimana faktor-faktor yang paling mempengaruhi stuktur modal diperusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia maka dapat membantu manajer perusahaan pada khususnya  dalam membuat suatu keputusan bagaimana seharusnya pemenuhan kebutuhan dana perusahaan. Kebijakan pemenuhan dana tersebut ditujukan untuk mencapai struktur modal yang optimal, sehingga tujuan manajemen untuk memakmurkan pemegang saham dapat tercapai.
       Mengingat keputusan pendanaan merupakan hal yang penting yang secara langsung dapat mempengaruhi nilai perusahaan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal perusahaan. Oleh sebab itu, peneliti memilih judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2005-2007”

                                                                                                                                                               II.   Tinjauan Pustaka

A.     Teori Struktur Modal
   Menurut Horne dan Waschowicz (1997:11) Kesejahteraan pemegang saham ditunjukkan oleh harga pasar per saham, yang pada akhirnya merupakan refleksi dari keputusan investasi, pendanaan dan manajemen aktiva. Struktur modal bagi pemegang saham dapat memberikan suatu informasi memadai mengenai bagaimana kepentingan mereka di akomodir oleh perusahaan.
1)   Pendekatan Tradisional
Fokus dalam pendekatan tradisional adalah bagaimana mencapai suatu struktur modal yang optimal dalam perusahaan. Menurut Brigham dan Houston (2001:45) Struktur modal yang optimal suatu perusahaan adalah kombinasi dari utang dan ekuitas yang memaksimumkan harga saham perusahaan. Menurut Hanafi (2004:297) Perusahaan dapat melakukan perubahan struktur modal untuk mencapai struktur modal yang optimal dalam perusahaan.
2)   Pendekatan Mogdilliani dan Miller
Menurut Sundjaja dan Barlian (2003:286) teori tersebut memberi hasil bahwa teori struktur modal yang optimal didasarkan atas keseimbangan antara manfaat dan dari pembiayaan dengan pinjaman. Sundjaja mengasumsikan bahwa manfaat utama dari pembiayaan dengan modal pinjaman adalah perlakuan pajak dari pemerintah yang mengizinkan bahwa pembayaran bunga atas pinjaman dapat dikurangi dalam menghitung pendapatan kena pajak.
3)    Teori Trade Off
Menurut Brigham dan Houston (2001:34)  teori trade off mengemukakan bahwa perusahaan menyeimbangkan manfaat dari pendanaan dengan utang dengan suku bunga dan biaya kebrangkutan yang lebih tinggi. Perusahaan diharuskan mempertimbangkan antara resiko kebangkrutan antar pembiyaan dengan menggunakan hutang dengan pembiyaan dengan penerbitan saham.  Menurut Horne dan Waschowicz (1997:215) semakin singkat jadwal maturitas kewajiban hutang perusahaan semakin besar resiko perusahaan tidak dapat membayar pokok pinjaman dan bunga sehingga dapat mempengaruhi resiko perusahaan.
4)    Pecking Order Theory
Hanafi (2005:313) menyimpulkan berdasarkan teori tersebut bahwa kebutuhan dana ditentukan oleh kebutuhan investasi. Perusahaan akan berusaha untuk memenuhi berdasarkan investasi yang diperlukan, dengan pemenuhan dana yang berasal dari internal perusahaan.
5)   Agency Theory
Menurut Sundjaja dan Berlian (2003:301)  masalah perwakilan timbul bukan saja karena adanya hubungan antara pemilik dan manajer tetapi juga karena adanya hubungan antara pemilik dengan pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman menyediakan modal bagi perusahaan dengan maksud untuk dapat memenuhi kebutuhan perusahaan
6)   Teori Asimetri: Informasi dan Signalling
Menurut Sundjaja dan Barlian (2003:315) informasi Asimetri terjadi pada suatu situasi di mana manajer dari suatu perusahaan memiliki lebih banyak informasi tentang operasi perusahaan dan prospek masa depan perusahaan dibandingkan dengan investor.Sedangkan teori signalling menurut Houston dan Brigham (2001:36) adalah suatu tindakan yang diambil oleh manajemen perusahaan yang memberi suatu petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan.

B.     Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
1)      Struktur Aktiva
Menurut Brigham dan Houston (2001:39) perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan banyak utang. Pengukuran struktur aktiva dilakukan dengan melakukan suatu perbandingan antara total hutang jangka panjang perusahaan dengan total aktiva yang dimiliki. Pengukuran struktur aktiva dapat dilakukan dengan melihat proporsi aktiva tetap perusahaan terhadap total aktiva perusahaan secara keseluruhan. Secara matematis dapat diformulasikan sebagai berikut:
Rasio Tangibility of Asset =   Fix Asset              100%  
                                                                      Total Asset
2)      Profitabilitas
Rasio profitablitas menurut Horne dan Waschowicz (1997:135) adalah rasio yang membandingkan laba dengan penjualan dan investasi. Profitbilias dalam hal ini diukur dengan membandingkan laba dengan setelah pajak dengan total asset. Dalam penelitian ini profitabilitas perusahaan diukur dengan menggunakan rasio ROI (Return On Investment) yang menggambarkan seberapa besar kinerja perusahaan dalam menghasilkan laba yang dilakukan dengan memaksimalkan struktur modalnya. Rasio tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut:
ROI (Return On Investment) =    Nett Profit     100%
                                                                             Tottal Asset
3)      Operating Leverage
Menurut Hanafi (2004:327) Operating Leverage bisa diartikan sebagai seberapa besar perusahaan menggunakan beban tetap operasional. Sedangkan menurut  Brigham dan Houston (2001:9) jika sebagian besar dari total biaya perusahaan adalah biaya tetap maka perusahaan itu dikatakan leverage operasi. Perhitungan operating leverage dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan degree of operating leverage yaitu membandingkan perubahan antara EBIT dengan perubahan penjualan dalam perusahaan. Perhitungan tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut:

                                                                   Ebit (t)-Ebit (t-1)
                                   Degree of operating leverage  =               Ebit (t-1)
                                                                Sales(t)-Sales(t-1)
                                                                   Sales (t)
4)      Likuiditas
Analisis Likuiditas menurut Wild (2005:38) yaitu untuk mengevaluasi kemampuan pemenuhan kewajiban jangka pendek perusahaan. Dalam penelitian ini untuk menilai likuiditas perusahaan digunakan rasio lancar yaitu rasio yang membandingkan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Rasio tersebut dapat diformulasikan sebagai berikut:
                                                       Current Ratio(CR) =     Current Asset     x  100%
                                                                                 Current Liabilities
5)      Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan berkaitan dengan bagaimana terjadinya stabilitas peningkatan penjualan kedepan. Menurut Horne (2001:39) Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Pertumbuhan penjualan dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan penjualan dari satu periode keperiode berikutnya. Pertumbuhan penjualan dapat diformulasikan sebagai berikut:  
                                                      Growth Sales   =      Sales (t)-Sales (t- 1)
                                                                               Sales (t-1)
C.     Kerangka Konseptual
Tangibility of asset merupakan gambaran struktur aktiva dalam suatu perusahaan yang merupakan komposisi perbandingan antara jenis-jenis aktiva perusahaan. Perbandingan antara jumlah aktiva lancar dengan jumlah aktiva tetap perusahaan memiliki dampak terhadap struktur modal perusahaan. Menurut Birgham Houston (2001:39) perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan banyak hutang. Teori ini mengemukakan bahwa perusahaan yang sebagian besar aktivanya terdiri dari aktiva lancar akan cenderung menggunakan hutang sedangkan  perusahaan yang jumlah aktiva tetapnya lebih banyak akan cenderung untuk menggunakan modal sendiri. Return On Investment menjelaskan tingkat pengembalian yang didapat dari investasi yang ditanamkan oleh perusahaan. Semakin besar tingkat pengembalian yang didapat oleh perusahaan dari investasi yang ditanamkan maka penggunaan hutang perusahaan relatif kecil. Tingkat pengembalian yang tinggi terhadap investasi yang ditanamkan oleh perusahaan memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaannya menggunkan dana internal perusahaan yang  berasal dari tingkat pengembalian atas investasi tersebut. Degree of Operating Leverage, menurut Warsono (2003:213) analisis leverage operasi digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menggunakan biaya operasi tetap untuk memperbesar pengaruh perubahan volume penjualan terhadap pendapatan sebelum bunga dan pajak. Perusahaan yang memiliki jumlah leverage operasi yang besar maka akan memiliki resiko bisnis yang tinggi akibat pengaruh yang sensitif dari fluktuasi penjualan. Leverage operasi perusahaan yang kecil akan mengakibatkan leverage keuangan yang besar, karena kreditor cenderung memberikan pinjaman bagi perusahaan yang memiliki resiko bisnis yang kecil. Current Ratio merupakan salah satu rasio keuangan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan. Current Ratio menggambarkan perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar perusahaan. Semakin tinggi likuiditas perusahaan maka semakin baik kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Perusahaan dituntut untuk membuat rasio likuiditas perusahaan bagus baik dimata investor maupun kreditur. Rasio likuiditas yang baik membuat suatu jaminann bagi investor untuk melakukan investasi diperusahaan tersebut sehingga dapat mempengaruhi struktur modal perusahaan. Growth Sales,  menurut Brigham dan Houston (2001:39) perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Kinerja perusahaan dapat dilihat tingkat pertumbuhan penjualan yang relatif stabil dari tiap-tiap periode, dengan stabilnya tingkat pertumbuhan penjualan maka perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam memperoleh pinjaman untuk memenuhi kegiatan pendanaannya baik dari investor maupun kreditor.

 


















D.       Hipotesa Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka konseptual di atas, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut: Struktur Aktiva (Tanggiblity of Asset), Profitablitas (Profitability), Operating Leverage, Likuiditas, dan Pertumbuhan Penjualan (Growth Sales) berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal perusahaan baik secara simultan maupun parsial.




                                                                                                                                                          III.   Metode Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian asosiatif kausal. Menurut Umar (2003 : 30) penelitian asosiatif kausal adalah  “penelitian yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang  terdaftar (listing) di Bursa Efek Jakarta selama tiga tahun berturut-turut yaitu: 2005, 2006 dan 2007. Dimana perusahaan tersebut memiliki laporan keuangan yang lengkap dan dipublikasikan didalam Indonesia Capital Market Directory (ICMD). Sampel dalam penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEJ selama tahun 2005, 2006 dan 2007. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah penarikan sampel acak terstruktur (stratified random sampling). Menurut Suharyadi dan Purwanto (2004:328)  stratified random sampling yaitu penarikan sampel yang dilakukan dengan membagi anggota populasi dalam beberapa subkelompok yang disebut strata, lalu suatu sampel dipilih dari masing-masing stratum. Pengambilan sampel dari tiap-tiap stratum menggunakan teknik proporsional. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data yang berbentuk angka. Data ini merupakan data sekunder yaitu data yang informasinya diperoleh secara tidak langsung dari perusahaan. Pada penelitian ini data sekunder didapat dari dalam bentuk dokumentasi yaitu data yang diterbitkan oleh pihak-pihak berkompeten melalui data laporan keuangan yang rutin diterbitkan setiap tahunnya dalam bentuk cetakan (ICMD) maupun dwonload internet. Data-data yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah informasi keuangan yang berhubungan dengan variabel penelitian:
1.   informasi mengenai total aktiva perusahaan,
2.   informasi mengenai jumlah aktiva tetap perusahaan,
3.   informasi mengenai ROI perusahaan,
4.   informasi mengenai total penjualan perusahaan,
5.   informasi mengenai EBIT perusahaan,
6.   informasi mengenai likuiditas perusahaan,
7.   informasi mengenai jumlah kewajiban perusahaan.

                                                                                                                                                 IV.   Analisis Hasil Penelitian
A.  Pengujian Aumsi Klasik
Salah satu syarat yang menjadi dasar penggunaan model regresi berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS) adalah dipenuhinya semua asumsi klasik, agar hasil pengujian bersifat tidak bias dan efisien (Best Linear Unbiased Estimator/BLUE).
1.   Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak, dengan membuat hipotesa sebagai berikut:
Ho : data residual  terdistribusi normal
Ha: data residual terdistribusi tidak normal
  Uji data statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov(K-S) dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah terdistribusi secara normal atau tidak, dengan membuat hipotesis sebagai berikut:
H0: data terdistribusi normal
Ha: data residual terdistribusi tidak normal.
Penulis melakukan transformasi data untuk melihat kenormalan data penelitian.

Setelah dilakukan transformasi data maka hasil uji Kolmogorov-Smirnov seperti terlihat dalam tabel 4.3 menunjukkan nilai Asymp.Sig (2-tailed) lebih besar dari 0.05 yaitu sebesar 0.225 maka H0 diterima dan data berdistribusi normal.
2.   Uji Multikolineritas
Menurut Ghozali (2005:91)Untuk melihat ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat dilihat dari:
a      nilai tolerance dan lawannya,
b     Variance Inflation Factor (VIF)
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF=1/tolerance). Nilai cutoff  yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance < 0.01 atau sama dengan VIF>10.
Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinearitas. Hal ini dapat dilihat dengan membandingkannya dengan nilai tolerance dan VIF. Masing-masing variabel bebas dalam penelitian ini memiliki nilai tolerance yang lebih besar dari 0.01. Jika dilihat dari VIFnya, bahwa masing-masing variabel bebas lebih kecil dari 10. Dengan demikian tidak terjadi gajala multikolinearitas dalam variabel bebasnya.
3.   Uji Autokorelasi
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam suatu model linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan periode t-1 (sebelumnya0. Model regresi yang baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah dalam autokorelasi diantaranya adalah dengan Uji Durbin Watson (DW) pada buku statistik relevan.
Tabel 4.5
Model Summary(b)
Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1
.746(a)
.557
.536
.38482
2.015
Dari tabel Durbin-Watson dapat dilihat bahwa untuk jumlah sampel sebanyak (N)=113, dan variabel bebas 5 maka dapat ditentukan berdasarkan tabel Durbin-Watson yaitu:
Dl= 1.441
Du= 1.647 
Maka nilai D-W diantara 4-Du>DW>Dl yaitu 2.353>2.015>1.441 maka Ho diterima sehingga tidak terdapat autokorelasi pada model regresi.
4.   Uji Heterokedasitas
Ghozali (2005:105) Uji Heterokedasitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedasitas. Cara mendeteksi ada tidaknya gejala heterokedasitas adalah dengan melihat grafik scatterplott yang dihasilkan dari pengolahan data menggunakan program SPSS.
arkan h





B.  Pengujian Hipotesis
       Untuk menguji Hipotesis, peneliti menggunakan analisis regresi berganda. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan program statistik, maka diperoleh hasil sebagai berikut:
                                                  Tabel 4.6
                                                             Model Summary(b)

Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson
1
.746(a)
.557
.536
.38482
2.015
         a  Predictors: (Constant), LNG_S, LNT_O, LNCR, LNDOL, LNROI
         b  Dependent Variable: LNDAR

       Sumber:Output SPSS, diolah penulis, 2008
Pada model summary di atas dapat dilihat hasil analisis regresi secara kesuluruhan menunjukkan nilai R sebesar 0.746 menunjukkan bahwa korelasi atau hubungan antara struktur modal (dependen) dengan Tangibility Of Asset, Return On Investment, Degree Of Operating Leverage, Current Ratio, dan Growth Sales. Mempunyai hubungan yang erat sebesar 74,6%.
       Nilai Adjusted R Square (Adj R2) sebesar 0.536 atau 53,6% mengindikasikan bahwa variasi dari kelima variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen sebesar 53,6% dan sisanya 47,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain.
Pengujian hipotesis statistik dilakukan dengan menggunakan:



1.      Uji t (t-test)
       Uji t dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial (individu). Dalam uji t digunakan hipotesis sebagai berikut:
H0:b1,b2,b3,b4,b5,b6 = 0, artinya Tangibility Of Asset, Return On Investment, Degree Of    Operating Leverage, Current Ratio, dan Growth Sales secara parsial tidak mempunyai pengaruh  yang signifikan terhadap  debt to asset ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.
Ha : b1,b2,b3,b4,b5,b6 = o, artinya Tangibility Of Asset, Return On Investment, Degree Of    Operating Leverage, Current Ratio, dan Growth Sales secara parsial mempunyai pengaruh  yang signifikan terhadap  debt to asset ratio pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.

                                                      Coefficients(a)

  





Model

Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T
Sig.
B
Std. Error
Beta
B
Std. Error
1
(Constant)
-.352
.092

-3.825
.000
LNROI
-.071
.028
-.178
-2.535
.013
LNT_O
-.099
.064
-.109
-1.561
.121
LNDOL
.043
.020
.148
2.116
.037
LNCR
-.468
.048
-.662
-9.648
.000
LNG_S
.118
.034
.236
3.448
.001
a  Dependent Variable: LNDAR

 Dari tabel 4.7 diatas dapat diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut:
 LNDAR= -0.352 -0.099LNT_O -0.71LNROI +0.043LNDOL -0.468LNC_R +0.118LNG_S
Dari hasil pengujian diatas akan dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu persatu   (parsial)
a  Pengaruh tangibiliy of asset terhadap debt to asset ratio
Hasil analisis uji t untuk variabel tangibiliy of asset mendapatkan bahwa nilai t  sebesar            -1.561 dengan signifikansi sebesar 0.121 karena signifikansi t lebih besar dari 0.05 (P>0.05) maka dapat disimpulkan Ho diterima. Hal ini berarti bahwa variabel tangibility of asset  secara parsial tidak berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian ini tidak mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa tangibility of asset berpengaruh secara parsial terhadap debt to asset ratio.
b  Pengaruh tangibiliy of asset terhadap debt to asset ratio
Hasil analisis uji t untuk variabel return on investment mendapatkan bahwa nilai t  sebesar          -2.535 dengan signifikansi sebesar 0.013 karena signifikansi t lebih kecil dari 0.05 (P<0.05) maka dapat disimpulkan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel return on investment  secara parsial berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa return on investment  berpengaruh secara parsial terhadap debt to asset ratio.


c   Pengaruh degree of operating leverage terhadap debt to asset ratio
Hasil analisis uji t untuk variabel degree of operating leverage mendapatkan bahwa nilai t  sebesar 2.116 dengan signifikansi sebesar 0.037 karena signifikansi t lebih kecil dari 0.05 (P<0.05) maka dapat disimpulkan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel degree of operating leverage secara parsial berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa degree of operating leverage  berpengaruh secara parsial terhadap debt to asset ratio.
d  Pengaruh current ratio terhadap debt to asset ratio
Hasil analisis uji t untuk variabel current ratio  mendapatkan bahwa nilai t  sebesar -9.648 dengan signifikansi sebesar 0.000 karena signifikansi t lebih kecil dari 0.05 (P<0.05) maka dapat disimpulkan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel current ratio secara parsial berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa current ratio  berpengaruh secara parsial terhadap debt to asset ratio.
e  Pengaruh growth sales terhadap debt to asset ratio
 Hasil analisis uji t untuk variabel growth sales  mendapatkan bahwa nilai t  sebesar 3.448 dengan signifikansi sebesar 0.001 karena signifikansi t lebih kecil dari 0.05 (P<0.05) maka dapat disimpulkan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel growth sales secara parsial berpengaruh terhadap struktur modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta. Hasil penelitian ini mendukung hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa growth sales  berpengaruh secara parsial terhadap debt to asset ratio.
2. Uji F (Anova)
       Uji F digunakan untuk menguji hubungan regresi antar variabel dependen dengan seperangkat variabel independent. Hipotesa untuk uji F adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak ada pengaruh antara variabel tangibility of asset, return on investment, degree of operating leverage, current ratio dan growth sales secara bersamaan terhadap debt to asset ratio.
Ha : Ada pengaruh antara variabel tangibility of asset, return on investment, degree of    operating leverage, current ratio dan growth sales secara bersamaan terhadap debt to asset ratio.
Dari hasil pengujian tersebut secara keseluruhan dapat diperoleh hasil seperti pada tabel 4.7 bahwa nila P-value dari F atau tingkat signifikasi adalah sebesar 0.000a < α = 5%. Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak (Ha diterima). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Dengan demikian ada pengaruh yang signifikan antara variabel-variabel tangibility of asset, retuen on investment, degree of operating leverage, current ratio, dan growth sales secara bersama terhadap debt to asset ratio.
C.  PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
Hasil pengujian secara individual (parsial) diketahui bahwa variabel return on investment, degree of operating leverage, current ratio dan growth sales memiliki pengaruh yang signifikan terhadap debt to tottal aset ratio, hanya variabel tangibility of asset yang tidak berpengaruh signifikan terhadap debt to tottal aset ratio pada tingkat kepercayaan 95%. Hal ini didukung dari nilai R square 0.536 yang mengindikasikan bahwa kelima variabel independen tersebut dapat menjelaskan variabel independen sebesar 53,6%. Sedangkan sisanya sebesar 47.4 % dijelaskan oleh faktor-faktor lain. Kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen adalah sedang.
Variabel tangibility of asset tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur modal perusahaan apabila diuji secara parsial. Hasil pengujian tersebut tidak sesuai dengan penilitian yang dilakukan oleh Arie Cristianti(2006) yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh negatif antara tangibility of asset  dengan leverage dalam pemenuhan struktur modalnya dalam kaitannya dengan POT  dan STO, juga penelitian yang dilakukan oleh Januarino dan arief yang menyatakan bahwa tangibility of asset berpengaruh secara signifikan apabila diuji secara parsial terhadap struktur modal perusahaan. Brigham dan Houston (2001) menyatakan bahwa perusahaan yang struktur aktivanya memiliki jumlah aktiva lancar yang lebih besar dari aktiva tetap maka perusahaan tersebut cenderung untuk menggunakan modal pinjaman dibanding dengan modal sendiri. Perbedaan pengujian tersebut dapat memberikan masukan bahwa kondisi perekonomian indonesia yang fluktuatif mempengaruhi persepsi investor terhadap struktur aktiva perusahaan. Peusahaan tidak dapat memberikan jaminan yang memadai terhadap sumber pendanaannya jika dibandingkan dengan struktur aktiva yang terdapat dalam neraca perusahaan. Return on investment secara parsial mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaa. Investor memandang tingkat profitabilitas perusahaan yang dilihat dari tingkat pengembalian atas investasi yang diberikan. Semakin besar ROI maka semakin besar peluang perusahaan dalam mendapatkan sumber pendanaan perusahaan. Current ratio berpengaruh secara signifikan terhadap struktur modal perusahaan. Perusahaan yang memiliki tingkat CR yang baik akan mudah untuk mendapatkan pinjaman dari kreditor guna memenuhi kebutuhan pendanaan perusahaan. Degree of operating leverage memiliki pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap struktur modal perusahaan. Hal ini sesuai dengan pandangan dari Brigham dan Houston (2001) yang menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki leverage operasi lebih kecil dapat menggunakan leverage keuangan yang besar dalam pemenuhan kegiatan pendanaannya.  Growth sales memiliki pengaruh signifikan secara parsial terhadap struktur modal perusahaan. Perusahaan dengan tingkat penjualan yang meningkat mudah mendapatkan sumber pembiayaaan eksternal baik dari kreditor maupun investor.
       Pengujian yang dilakukan secara simultan menunjukkan variabel return on investment, degree of operating leverage, current ratio, growth sales dan tangibility of asset berpangaruh terhadap debt to total aset. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai F test sebesar  26.912 dengan signifikansi sebesar 0.000a yang tidak lebih besar sebesar 0.05. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Januarino Aditya (2006) dan  Arief Susteyo (2006)  yang menyaakan bahwa tangibility ng of asset, return on investment, degree of operating leverage, current ratio, dan growth sales secara simultan mempengaruhi struktur modal perusahaan. 

DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Januarino, 2006.”Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta Periode Tahun 2000-2003”. Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. 
Brigham, Eugene F, dan Joel F. Houston, 2001. Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta.
Christianti, Ari, 2006. “Penentuan Perilaku Kebijakan Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta: Hipotesis Static Trade Off atau Pecking Order Theory”, Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang.
Erlina dan Sri Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, USU Press, Medan.
Erlina, 2008. Pengaruh Set Kesempatan Investasi terhadap Nilai Perusahaan, Edisi Pertama, USU Press, Medan.
Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.
Hanafi, M Mamduh, 2004. Manajemen Keuangan, Edisi 2004/2005, BPFE, Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standart Akuntansi Keuangan (per 1 September 2007), Salemba Empat, Jakarta.
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.
Mayangsari, Sekar, 2001. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pendanaan Perusahaan: Pengujian Pecking Order Hypothesis”, Media Riset Akuntansi, Auditing, dan Informasi, Vol. 1, No.3, Desember, hal. 1-26.
Reeve Fess, Warren,2003. Pengantar Akuntansi, Edisi Kedua Puluh Satu, Salemba Empat, Jakarta.
Singarimbun, Masri dan Sofian Effendi, 1989. Metode Penelitian Survai, Edisi Revisi, LP3ES, Jakarta.
Surhayadi, dan Purwanto S.K, 2004. Statistika Untuk Ekonomi & Keuangan Modern, Buku Dua, Salemba Empat, Jakarta.
Sundjaja, Ridwan S dan Inge Barlian, 2003. Manajemen Keuangan, Edisi Keempat, PT. Intan Sejati, Klaten.
Susteyo, Arief, 2006. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdapat di BEJ tahun 2000-2003, Skripsi, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. 
Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Van Horne, James C., dan John M. Waschowicz, Jr, 1997. Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Edisi Kesembilan, Alih Bahasa Heru Sutejo, Salemba Empat, Jakarta.
Warsono, 2003. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi ketiga, Bayumedia Publishing, Malang.
Wild, John J., K.R.Subramayam dan Robert F.Halsey, 2005. Financial Statement Analysis:Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedelapan, Alih Bahasa Yanivi S.Bachtiar, dan S.Nurwahyu Harahap, Salemba Empat, Jakarta.