Minggu, 04 November 2012

PELAPORAN KEUANGAN: Transparansi & Akurasi Dukung Pertumbuhan Ekonomi Dan Investasi









JAKARTA: Pelaporan Keuangan yang profesional, transparan, dan akurat dapat berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi dan investasi.

"Pelaporan keuangan merupakan sebuah produk utama di dalam mekanisme investasi yang mampu menarik minat investor dalam menanamkan modalnya," ujar Rob Thomason, Manajer Eksekutif Certified Practicing Accountants (CPA) Australia, dalam temu wartawan yang diadakan oleh CPA Australia, Rabu (31/10/2012).

Dia menjelaskan semua investor itu ingin memahami bagaimana investasinya berlangsung  di dalam organisasi atau institusi yang mereka masuki.

Menurutnya, saat ini Indonesia telah membuat langkah pertama untuk menuju komunitas ekonomi global dengan memperkenalkan standar IFRS (International Financial Reporting Standard) dalam pelaporan keuangannya.

“Ini akan membantu Indonesia dalam menarik FDI karena perusahaan-perusahaan mencari pelaporan finansial yang berstandar internasional,” katanya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Elly Zarni Husin memandang peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak didukung dengan peningkatan pertumbuhan profesi akuntan publik.

“Kalau melihat Indonesia secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi meningkat, [tetapi] berbanding terbalik dengan pertumbuhan akuntan publik yang ada di indonesia,” katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (31/10).

Dia menuturkan bahwa sebenarnya Indonesia memiliki jumlah wajib audit yang banyak, tetapi jumlah akuntan publik yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah wajib audit. Padahal, sambungnya, tidak ada proses akumulasi dan distribusi sumber daya ekonomi yang tidak melibatkan profesi akuntan.

Elly menekankan pentingnya pemantauan dari regulator, dalam hal ini pemerintah, supaya para wajib audit memenuhi kewajiban pengauditan, misalnya seperti yang tertuang dalam UU no. 40/2007.

“Apabila kewajiban yang ada di UU itu dilaksanakan, mestinya jumlah akuntan publik akan tumbuh dan berkembang,” ujarnya.

Sementara itu, Agus Suparto, Kepala Bidang Pembinaan Akuntan Pusat Pembinaan Akuntan Jasa dan Penilai Kementerian Keuangan, mengatakan rata-rata pertumbuhan akuntan publik di Indonesia hanya sekitar 4%. Adapun, imbuhnya, jumlah akuntan publik di Indonesia hanya sekitar 1.000 akuntan publik.

“Memang untuk akuntan publik jumlahnya masih sedikit,” ungkapnya.

Agus mengungkapkan minat masyarakat untuk menjadi akuntan publik memang tidak terlalu besar. Oleh karena itu, tambahnya, pemerintah bekerja sama dengan asosiasi berupaya untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap profesi akuntan publik. (bas)(Foto:usfst.com)

Sumber  http://www.bisnis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar