BILA Anda hendak makan steik, sop daging, atau burger,
jangan lupa pesan jus jeruk sebagai minuman pendamping. Sebab, flavonoid
dalam jus jeruk bisa menetralkan tekanan oksidatif dan inflamasi yang
dihasilkan makanan berlemak dan tinggi karbohidrat. Serta membantu
mencegah kerusakan pembuluh darah.
Radikal bebas memang dikenal menginduksi peradangan pada lapisan
pembuluh darah dan berkontribusi terhadap risiko serangan jantung dan
stroke. Dalam studi terbaru di Universitas Buffalo, New York, seorang
ahli endokrin mengatakan efek potensial jus jeruk seperti yang
disebutkan di atas mungkin berasal dari antioksidan naringenin flavonoid
dan hesperidin.
"Data kami menunjukkan bahwa minum jus jeruk dengan makanan tinggi lemak
dan karbohidrat dicegah peningkatan spesies oksigen reaktif dan agen
inflamasi lainnya," kata UB Husam Ghanim, peneliti utama studi ini.
"Masalah peradangan setelah makan adalah penting karena glukosa dan
trigliserida tinggi diketahui terkait dengan pengembangan peristiwa
kardiovaskular." Jus jeruk juga mencegah peningkatan SOCS-3, mediator
penting dari resistensi insulin, yang memberikan kontribusi untuk
pengembangan diabetes tipe dua.
"Data ini menekankan bahwa makanan tinggi akan lemak dan karbohidrat
akan mempercepat inflamasi," kata Paresh Dandona MD, profesor dari
Diabetes-Endocrinology Center of Western New York.
"Selain itu, gen proinflamasi tertentu diaktifkan setelah asupan glukosa
dan lemak serta karbohidrat tinggi. Perubahan ini diamati pada sel-sel
mononuklear yang berpartisipasi dalam peradangan pembuluh darah dan
resistensi insulin," katanya.(MI/****)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar