Tahukah Anda, selain mengotori paru-parunya dengan zat-zat kimia yang
berasal dari asap rokok, sebenarnya para perokok juga membuat tubuhnya
kekurangan oksigen. Istilah medis untuk kekurangan oksigen ini adalah
hipoksia. Dalam jangka panjang, hipoksia bisa merusak organ-organ tubuh.
"Udara yang kita hirup seharusnya adalah udara yang segar. Tetapi saat
kita merokok, udara di sekitar jadi tidak seimbang karena lebih banyak
karbonnya (CO). Akibatnya oksigen yang dihirup sedikit," kata DR. dr.
Ari Fahrial Syam, Sp.PD, dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI)/RSCM Jakarta.
Kondisi
tersebut menurut Ari, banyak tidak disadari oleh perokok. Hipoksia juga
dapat memengaruhi nafsu makan sehingga berat badan akan sulit bertambah.
"Saat kekurangan oksigen, tubuh melakukan adaptasi dengan menginduksi
faktor molekuler penting, yakni Hypoxia Inducible Factor-1a
(HIF-a). Molekul ini ikut berpengaruh pada gen lapar, yakni leptin.
Sehingga nafsu makan berkurang," katanya saat ditemui seusai sidang
disertasinya di FKUI, Jumat (15/7/2011).
Selain karena merokok,
hipoksia juga bisa dialami orang yang berada di dataran tinggi atau
menderita penyakit kronik.
Sebuah penelitian lain yang dilakukan
ilmuan dari Universitas Yale, AS, menemukan, nikotin mengaktifkan sel
otak tertentu sehingga nafsu makan berkurang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar